Wiro Sableng #117 : Muka Tanah Liat
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : PETUALANGAN WIRO DI LATANAHSILAM
"LUHCINTA, MENGENAI PERISTIWA Dl TELAGA ITU. AKU BERSUMPAH AKU TIDAK PUNYA NIAT DENGAN SENGAJA HENDAK MENGINTIP KAU MANDI..." NAGA KUNING, SI SETAN NGOMPOL DAN BETINA BERCULA JADI SALING PANDANG MENDENGAR KATA-KATA SI PENOLONG BUDIMAN ITU. "TIDAK DISANGKA, JAHIL JUGA SI MUKA COMBERAN KERING INI!" KATA SETAN NGOMPOL KERAS-KERAS HINGGA SI PENOLONG BUDIMAN MENDENGAR. "KALAU SAJA DIA MENGINTIP DIRIKU TENTU AKU PERSILAKAN DENGAN DUA TANGAN DAN DUA PAHA TERBUKA!" KATA SI BETINA BERCULA LALU TERTAWA CEKIKIKAN. "RUPANYA DIA TAHU JUGA BETIS MULUS DAN JIDAT LICIN YANG ASLI! HIK... HIK... HIK!" "KAKIMU BERBULU, JIDATMU ATAS BAWAH BERAMBUT! SIAPA SUDI MENGINTIP MONYET JANTAN MANDI!" KATA NAGA KUNING YANG MEMBUAT BETINA BERCULA PELOTOTKAN MATA DAN HENDAK MEREMAS BAGIAN BAWAH PERUTNYA.
PENDEKAR 212 Wiro Sableng memandang seputar telaga lal
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #117 : Muka Tanah Liat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Menanam Bambu
Oleh: Radinal Muchtar
Anak-anak kelas XI tertawa melihat adik-adiknya disuruh menanam bambu di area taman sekolah. Ada dua hal yang membuat mereka tertawa. Pertama, mereka teringat ketika harus menanam bambu setahun yang lalu saat mereka masih duduk di kelas X. Kedua, mereka merasa bahwa adik-adiknya akan mengalami apa yang mereka alami sekarang yaitu kebingungan. Sudah setahun yang lalu mereka disuruh merawat bambu, namun bambu tak kunjung tumbuh. Ini sudah tahun kedua, dan mereka belum juga melihat pertanda bahwa bambu yang mereka tanam akan tumbuh menjulang tinggi. Mereka merasa dibodohi dan kelak, adik-adik mereka juga akan merasa demikian.
Tahun berganti, dan lagi-lagi pihak sekolah menyuruh seluruh anak-anak kelas X untuk menanam bambu. Siswa akhir, yang telah menanam dua tahun yang lalu, kembali tertawa. Menjelang kelulusan mereka beberapa bulan lagi, mereka belum juga mendapatkan hasil tanaman mereka. Hanya bambu kecil yang tak tampak dari jauh. Hanya itu. Itukah yang mereka hasilkan selama dua tahun?
Di hari terakhir mereka menjadi murid sekolah tersebut, mereka dikumpulkan disebuah ruangan. Kepala sekolah masuk dan berdiri di depan mereka dengan sebuah senyuman. Ia berbicara sebentar dan ditutup dengan sebuah permintaan.
“Bapak minta kalian untuk berkumpul lagi di sekolah ini setahun yang akan datang. Bapak ingin memberi sesuatu untuk kalian!” Ujar bapak tersebut.
Dan, benar, setahun kemudian sebagian
... baca selengkapnya di Menanam Bambu Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Wiro Sableng #144 : Nyi Bodong
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
Episode : PERJANJIAN DENGAN ROH
HUTAN Ngluwer ternyata luas sekali. Setelah matahari menggelintir ke barat, dalam keadaan tangan kanan cidera berat, kepala rampok Surah Nenggolo akhirnya sampai ke tempat yang dituju. Tempat ini terletak dekat sebuah danau kecil, dikelilingi pohon-pohon besar. Bayangan dedaunan pepohonan yang berbagai ragam membuat air danau seperti berwarna ketika sinar matahari memantul di permukaan air.
Di pinggir danau terlihat tiga bangunan beratap rumbia, dua agak kecil dan tertutup dinding. Satunya besar tanpa dinding. Di dalam bangunan besar sembilan orang duduk mengelilingi sebuah meja panjang terbuat dari bambu.
Di kepala meja sebelah kanan duduk seorang lelaki berusia sekitar empat puluhan, berwajah cakap, memiliki kening tinggi dan alis mata tebal. Rambut panjang sebahu. Dibanding semua orang yang ada di tempat itu, dia satusatunya yang berpakaian dan berpenampilan apik rapi.
Di kiri kanan meja bambu, duduk delapan orang yang rata-rata telah berusia lebih dari setengah abad. Dari raut wajah serta pakaian, jelas menunjukkan sebagai orang rimba persilatan. Satu-satunya perempuan yang hadir di tempat itu adalah seorang nenek berhidung seperti paruh burung kakak tua, bermata dingin kelabu.
Di luar bangunan dua puluh orang bertubuh tegap, memakai blangkon dan pakaian serba hitam tegak berjagajaga.
Di dada kiri baju yang mereka kenakan tertera sulaman kuning rumah joglo dan dua ker
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #144 : Nyi Bodong - Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
PERAMPOK
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
PAKAIAN KEBAHAGIAAN
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
KETIKA KAISAR MEMERINTAH DENGAN BELAS KASIH
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
SEDEKAH BUNTUT SINGKONG
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
JANGAN PERNAH MENYERAH
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
Text
Future Video
Random Product
|